Istana Kensington (kediaman resmi Pangeran William dan Kate Middleton) berusaha sepenuh tenaga untuk menghentikan gosip perselingkuhan William dengan Rose Hanbury.
Omid Scobie, pakar Kerajaan Inggris, menulis dalam bukunya yang berjudul Endgame: Inside the Royal Family and the Monarchy’s Fight for Survival bahwa sekretaris pers Istana Kensington Christian Jones disebut-sebut berulang kali mencoba untuk menghentikan The Sun — media pertama yang menanyakan dan soal perselingkuhan — agar tidak terus menginvestigasi cerita tersebut.
“Christian sangat putus asa untuk menghentikan (desas-desus) dan menjadikannya misinya untuk melakukannya,” kata seorang mantan pelayan istana kepada Scobie.
Scibie mengklaim bahwa Jones bahkan memberitahunya bahwa seluruh peristiwa itu sangat membuatnya tertekan dan pada akhirnya ia berjanji memberikan informasi rahasia lain yang berkaitan dengan kerajaan kepada seorang jurnalis The Sun sebagai imbalan untuk berhenti mengejar gosip perselingkuhan William.
Scobie juga menulis bahwa pada Juni 2019 The Sun tiba-tiba memberhentikan wartawannya untuk mengejar kabar perselingkuhan itu dan Christian disebut punya peran melakukan hal tersebut.
Dia juga mengklaim bahwa media tersebut kemudian beralih fokus untuk menulis serangkaian cerita yang berkaitan dengan Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Sementara itu, Scobie mengatakan kepada Entertainment Tonight pada Kamis pekan lalu bahwa ia sangat berhati-hati menanggapi klaim soal rumor perselingkuhan William (41) dengan Hanbury (39) ketika Kate sedang hamil dengan anak ketiga mereka.
“Untuk alasan hukum, ada begitu banyak hal yang tidak bisa dibahas, tetapi saya pikir itu sangat penting, jika suatu rumor maka itu tetap rumor,” katanya. “Dan saya benar-benar tidak melihat bukti bahwa ini lebih dari sekadar gosip.”
Scobie berspekulasi bahwa desas-desus tersebut berkembang pesat selama bertahun-tahun karena William dan Kate tidak pernah membantahnya secara langsung dan tegas.
Adapun pengacara William menyangkal tuduhan perselingkuhan tersebut pada April 2019.
Pengacara dari firma hukum London, Harbottle & Lewis, mengatakan kepada publikasi Inggris pada saat itu, “Selain tidak benar dan sangat merugikan, publikasi spekulasi palsu mengenai kehidupan pribadi klien kami juga merupakan pelanggaran privasinya sesuai dengan Pasal 8 Konvensi Hak Asasi Manusia Eropa.” tabloidbintang.com