Serangan Israel Semakin Meluas, Jokowi Meminta Menlu Evakuasi Segera WNI dari Lebanon

Jakarta, kabar24.id — Presiden Joko Widodo meminta Menteri Luar Negeri Retno L P Marsudi untuk melanjutkan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Lebanon secepat mungkin. Perintah ini dikeluarkan sebagai tanggapan atas ketegangan yang meningkat dalam konflik antara Lebanon dan Israel.

Jokowi menyatakan, usai meninjau Pasar Kefamenanu di Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, seperti yang dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu (2/10/2024), “Bu Menteri (Retno Marsudi) sudah saya perintahkan untuk menindaklanjuti apa yang sudah saya sampaikan, agar keselamatan perlindungan terhadap warga kita dinomorsatukan dan evakuasi disegerakan.”

Menurut Roy Soemirat, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), proses evakuasi WNI dari Lebanon saat ini sedang berlangsung.

Roy menyatakan bahwa untuk memastikan keselamatan warganya, evakuasi ini merupakan prioritas utama pemerintah.

“Keselamatan WNI juga terus menjadi perhatian utama Pemerintah RI. Terkait hal ini, proses evakuasi WNI dari Lebanon juga sedang berlangsung,” kata Roy pada Rabu (2/10/2024).

Saat ini, ada 157 anggota WNI yang berada di Lebanon, dan 70 di antaranya menolak untuk dievakuasi.

Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Beirut Yosi Aprizal menyatakan pada Kamis (26/9/2024), “Mereka menyampaikan surat pertanggungjawaban mutlak, bahwa mereka akan bertanggung jawab secara pribadi atas keamanan dan keselamatan mereka.”

Di Timur Tengah, konflik antara Israel, Palestina, Lebanon, dan Iran terus berlanjut.

Ibrahim Kobeissi, komandan tinggi unit roket dan rudal Hizbullah, meninggal dalam serangan terbaru Israel.

Juru bicara militer Israel mengonfirmasi bahwa Kobeissi tewas dalam serangan di Beirut, yang menghantam gedung tempat ia bersama setidaknya dua komandan lainnya.

Hizbullah Pukul Mundur Pasukan Israel yang Masuk ke Lebanon.

Pertempuran terjadi antara kelompok Hizbullah dan pasukan infanteri Israel yang mencoba memasuki wilayah Lebanon. Hizbullah, yang didukung oleh Iran, mengklaim bahwa pasukannya berhasil mengusir tentara Israel dari wilayah Lebanon.

Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (2/10/2024), bentrok itu terjadi setelah militer Israel mengumumkan memulai operasi darat di wilayah Lebanon. Militer Israel mengklaim operasi ini secara terbatas menargetkan Hizbullah di sepanjang perbatasan kedua negara.

Operasi militer dimulai di Tel Aviv setelah serangkaian serangan terus menerus ke Lebanon dalam upaya melemahkan kekuatan Hizbullah.

Dalam pernyataannya, kelompok Hizbullah menyatakan bahwa para petempur (Hizbullah) menghadapi pasukan infanteri musuh Israel yang mencoba menyusup ke dalam desa Adaysseh… dan terlibat bentrok dengan mereka.

Dalam pernyataannya, Hizbullah juga menyatakan bahwa para petempurnya menargetkan pasukan Israel di seberang perbatasan dengan serangan roket dan artileri di tiga lokasi berbeda.

Serangan Hizbullah di Israel bagian utara tersebut tidak menyebabkan korban jiwa atau kerusakan.

Dalam beberapa hari terakhir, Israel telah meningkatkan serangan mereka terhadap Lebanon. Militer Tel Aviv melakukan operasi di darat di dalam wilayah Lebanon yang berbatasan dengan wilayahnya. Selain itu, mereka mengklaim menargetkan fasilitas dan kekuatan Hizbullah melalui serangan udara. (**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *