Seorang wanita yang menjalani operasi caesar menjadi korban malapraktik. Ibu berinisial TS (34) menjadi korban malapraktik RSUD Cianjur.
TS menjalani operasi melahirkan di RSUD Cianjur pada Selasa (21/11/202Seorang wanita yang menjalani operasi caesar menjadi korban malapraktik. Ibu berinisial TS (34) menjadi korban malapraktik RSUD Cianjur. 3).
Yang menyedikan, setelah operasi, ia merasa sakit di bagian bekas sayatan operasi.
“Setelah dari rumah sakit dan pulang luka bekas operasi sesar tidak kunjung kering, malah mengeluarkan cairan nanah berwarna pekat dan beraroma tidak sedap,” kata suami TS, Ganjar Pamuji (35), kepada wartawan Kamis (7/12/2023).
Ganjar Pamuji juga mengatakan jahitan pada sekeliling bekas luka operasi caesar terlihat bolong, dan jahitannya lepas.
Sehingga luka sesarnya menganga dan saat itu pada dalam perut terlihat benda berwarna putih seperti kain kasa.
“Hampir setiap hari cairan nanah terus-terusan keluar dari bekas operasi sesar, tapi kondisinya baik tidak mengalami gejala apa pun. Karena khawatir istri saya langsung di bawa ke klinik pesalinan,” katanya.
Ia mengatakan, saat di klinik persalinan perawat menyebukan luka pada bekas operasi sesar di bagian perut istrinya tersebut mengalami infeksi, dan langsung di rujuk ke RSUD Cianjur.
“Di klinik persalinan tidak banyak tindakan, tapi mengatakan lukanya infeksi, dan memberikan rujukan. Saat di bawa ke RSUD Cianjur, istri saya malah dimarahi perawat, dan disebut tidak mau gerak dan lukanya tidak dirawat, padahal tidak,” ucapnya.
Ganjar mengatakan, istrinya langsung dilakukan penanganan pada luka sesarnya dan saat dibersihkan, terlihat ada seperti kain kasa pada bagian dalam lukanya.
“Saat dibersihkan, pada lukanya istri saya melihat kain kasa itu. Ukuran tidak terlalu panjang, tapi seperti selembaran kecil,” ucapnya.
Selain itu dia menyebutkan, peristiwa itu tidak hanya dialami oleh istrinya saja. Tetapi, juga dialami dua orang pasien lainnya yang saat bersamaan menjalani persalinan sesar di rumah sakit milik Pemkab Cianjur itu.
“Jadi pada saat bersamaan ada tiga ibu hamil yang menjalani persalinan sesar. Mereka juga mengalami kejadian serupa seperti istri saya dugaan malapraktik,” ucapnya.
Dia menambahkan, dirinya telah mengadukan dugaan malpraktek tersebut ke pihak direksi RSUD Cianjur, dan meminta rumah sakit untuk bertanggungjawab.
Di sisi lain, Direktur Utama RSUD Cianjur Irfan Nur Fauzy mengaku belum menerima laporan terkait adanya dugaan malpraktek pada seorang ibu usai melahirkan.
“Laporan belum kita terima, tapi kita akan bertanggungjawab penuh atas pasien. Kita juga bakal segera menginvestigasi dugaan malpraktek tersebut,” ucapnya.
Tanggapan RSUD Cianjur
Direksi RSUD Cianjur memastikan akan menangani terhadap seorang ibu yang diduga menjadi malprektek usai menjalani operasi caesar.
Direktur Umum RSUD Cianjur dr Irfan Nur Fauzi mengatakan, pihaknya sudah mengecek pasien yang mengalami keluhan usai menjalani operasi caesar.
“Jadi pasiennya baru pulang ke rumah dan kembali lagi ke rumah sakit dengan keluhan luka di operasinya tidak kering,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (7/12/2022).
Saat ini, lanjut dia, pasien yang mengeluhkan luka bekas operasi caesar tersebut sudah dirawat kembali di Ruangan Delima.
“Kemungkinan besar itu mengalami infeksi, tapi saya juga belum mengetahui informasi lebih lanjutnya. Dan yang pasti kita akan mengananinya,” ucapnya.
Selain itu Irfan mengatakan, pihaknya segera menelusuri adanya dugaan benda seperti kain kasa akan segera dilakukan pengecekan sesuai faktanya.
Sebelumnya, TS (34) seorang ibu asal Kampung Rancagoong RT 04/04, Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur diduga menjadi korban malpraktek saat melahirkan anaknya di RSUD Cianjur.
Diketahui TS menjalani persalinan sesar di RSUD Cianjur pada Selasa (21/11/2023) lalu, dan mendapatkan perawatan selama tujuh dari, hingga akhirnya diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.
“Setelah dari rumah sakit dan pulang luka bekas operasi sesar tidak kunjung kering, malah mengeluarkan cairan nanah berwarna pekat dan beraroma tidak sedap,” kata suami TS, Ganjar Pamuji (35), kepada wartawan.
Bahkan lanjut dia, jahitan pada sekeliling bekas luka operasi sesar terlihat bolong, dan jahitannya lepas. Sehingga luka sesarnya menganga dan saat itu pada dalam perut terlihat benda berwarna putih seperti kain kasa.
“Hampir setiap hari cairan nanah terus-terusan keluar dari bekas operasi sesar, tapi kondisinya baik tidak mengalami gejala apa pun. Karena khawatir istri saya langsung di bawa ke klinik pesalinan,” katanya.
Ia mengatakan, saat di klinik persalinan perawat menyebukan luka pada bekas operasi sesar di bagian perut istrinya tersebut mengalami infeksi, dan langsung di rujuk ke RSUD Cianjur.
“Di klinik persalinan tidak banyak tindakan, tapi mengatakan lukanya infeksi, dan memberikan rujukan. Saat di bawa ke RSUD Cianjur istri saya malah di marahi perawat, dan disebut tidak mau gerak, dan lukanya tidak dirawat, padahal tidak,” ucapnya.(medan.tribunnews.com)