Dinilai Tak Realistis, Jawaban Gibran Rakabuming Ini Dikritik Netizen

Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, kembali menuai kritik dari warganet.

Kali ini Kilat.com melansir akun Twitter @bospurwa, kritik tersebut datang setelah Gibran memberikan jawaban soal sulitnya mendapatkan pekerjaan bagi lulusan S2.

Dalam sebuah acara, seorang wanita yang mengaku lulusan S2 mengeluhkan soal sulitnya mendapatkan pekerjaan.

Ia menyatakan bahwa kaum anak milenial zaman sekarang sulit mendapatkan pekerjaan karena banyaknya permainan orang dalam.

“Apa solusi terbaik dari mas Gibran?” tanyanya.

Sontak Gibran langsung menjawab pertanyaan wanita itu untuk menjadi pengusaha saja.

“S2 masa nggak berani jadi pengusaha ya, masih mau ngelamar kerja?” jawabnya.

Gibran menyarankan untuk menjadi pengusaha dan tidak perlu kerja ikut orang, menciptakan lapangan pekerjaan, mandiri, dan belajar.

Kaum milenial yang berada di sekelilingnya sontak memberikan tepuk tangan yang meriah kepada putra sulung Presiden Jokowi itu.

Namun, warganet memberikan kritik pedas terkait jawaban Gibran tersebut.

Banyak yang menilai bahwa jawaban Gibran tersebut tidak realistis dan tidak sensitif terhadap kondisi lapangan kerja yang sebenarnya.

“Dikira semua orang punya privilege kaya doi apa?” komen @keping***.

“Pertanyaannya terlalu menohok dan pastinya menyinggung yg selalu pakai “orang dalam”, makanya tanpa ekspresi langsung di skak suruh jadi pengusaha.” ujar akun @mhari***.

“Bener-bener separah ini kualitasnya. Baru di pemilu kali ini gw berani frontal bilang, terserah lu mau milih siapa tapi lu fix g*b**k & d**go kalo masih milih Gibran.” tulis akun @ods**.

“Yang tepuk tangan kenapa sih..” komen akun @memba***.

Kritik terhadap jawaban Gibran tersebut semakin diperkuat dengan latar belakang Gibran sendiri.

Gibran merupakan anak dari Presiden Jokowi, yang merupakan salah satu orang paling berpengaruh di Indonesia.

Dengan latar belakang tersebut, tentu saja Gibran memiliki akses yang lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan.

Selain itu, Gibran juga merupakan seorang pengusaha yang sukses. Ia memiliki sejumlah bisnis di bidang kuliner, teknologi, dan start-up.

Dengan latar belakang tersebut, tentu saja Gibran tidak bisa memahami kesulitan yang dihadapi oleh sebagian besar lulusan S2 yang ingin mendapatkan pekerjaan.

Kritik terhadap Gibran ini menambah daftar panjang kritik yang telah diterimanya selama masa kampanye.

Sebelumnya, Gibran juga pernah dikritik karena mangkir di beberapa acara penting dan soal ijazahnya yang sempat dipertanyakan. (kilat.com)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *