Roy Maningkas Buka-bukaan Soal Empat Kasta di PDIP, Ganjar Pranowo Masuk Kasta yang Keempat. Gak Nyangka!

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri menyidir Presiden Joko Widodo (Jokowi) , karena gayanya kepemimpinannya seperti Orde Baru.

Politisi PDIP Roy Edison Maningkas membela Presiden Jokowi, karena pernyataan Megawati tidak sesuai dengan kenyataan.

Pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua Relawan TKN Prabowo-Gibran itu meminta Megawati untuk menunjukan data konkret terkait Jokowi seperti Orde Baru.

“Itu yang saya agak bingung ya, karena menurut saya yang new Orde Baru itu siapa dan enggak relevan lagi kita ngomongin orde baru dalam situasi seperti saat ini,” kata Roy, Jumat (1/12/2023).

Selain itu, Roy buka-bukaan soal PDIP yang memiliki empat kasta.

Kasta pertama di PDIP, tentunya dipegang oleh Ketua Umum Megawati Soekarno Putri.

Kasta kedua di PDIP adalah putra-putri dari Ketua Umum Megawati yaitu Puan Maharani dan Prananda Prabowo.

“Kasta ketiga adalah orang yang dipercaya oleh bu Mega dan dipercaya anak-anaknya,” kata Roy di Studio Tribun Network, Jumat (1/12/2023).

Roy membeberkan beberapa orang yang dianggap sebagai kasta ke tiga di PDIP yaitu mantan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, kemudian dan Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul yang saat ini sebagai anggota DPR RI.

“Hasto okelah ya (masuk juga ke Kasta ketiga),” ucap Roy.

Kasta keempat itu adalah orang yang dipercaya atau memiliki kedekatan dengan anak-anak Megawati.

Roy menyebut bahwa kasta keempat ini salah satunya adalah Calon Presiden 2024 yaitu Ganjar Pranowo.

“Saya, pak minta maaf nih pak Ganjar, saya masukkan kategorinya kasta ke-4. Kalau kayak kita ini kan rakyat biasa di PDIP cuman kadar ideologis yang boleh disebut sebagai petugas partai, kasta ke-5 yang paling rendah,” tutur Roy.

Namun, terang Roy secara anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD ART) kasta ini tidak disebutkan termasuk soal kader PDIP yang semuanya disebut petugas partai.

Namun, ia mengaku setiap kader tidak bisa menembus kasta pertama maupun kedua.

“Saya rasa paling tinggi naiknya cuman sampai kasta ketiga saja, karena kan kasta kedua itu kan adalah ideologis biologis karena Ganjar atau siapapun itu kan bukan kader biologis,” terang Roy.

Roy Bela Jokowi

Roy juga meminta Megawati menunjukkan data konkret terkait Presiden Jokowi seperti Orde Baru.

“Itu yang saya agak bingung ya, karena menurut saya yang new orde baru itu siapa dan enggak relevan lagi kita ngomongin orde baru dalam situasi seperti saat ini,” kata Roy, Jumat (1/12/2023).

Apalagi di era digitalisasi seperti ini, apapun akan sangat mudah terbuka dan selama ini Jokowi tidak menunjukan gaya kepemimpinan otoriter seperti orde baru.

Ia pun mengibaratkan, zaman saat ini ketika ada jarum jatuh maka akan diketahui oleh banyak orang.

Sehingga, keselahan apapun yang akan diperbuat oleh pemimpin Indonesia bakal cepat viral.

“Ketika dibilang bahwa ini baru melintas sebentar saja sudah kayak orde baru, tunjukkan dalam bentuk kuantitatif yang konkret,” ungkapnya.

Menurutnya, negara Cina saja yang memegang ideologi komunis kini sudah mulai beralih secara tidak langsung menjadi kapitalis.

Oleh karena itu, ia mengingatkan PDIP bahwa Indonesia merupakan milik rakyat Indonesia bukan partai tertentu.

Namun ia mengakui, bahwa 27 juta masyarakat Indonesia memilih PDIP saat proses Pemilu berlangsung.

“Artinya berapa persen dari jumlah penduduk (yang memilih PDIP), jadi saya kira harapan kami semua tidak lagi ngomong order baru, kan sudah campur kok,” imbuhnya.(wartakotalive.tribunnews.com)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *