Viral sebuah dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan Masjid di Pekalongan.
Foto RAB tersebut diunggah IG folkshitt, 24 November 2023.
Dalam total RAB tertulis nominal yang cukup fantastis mencapai Rp12 milyar.
Bersama lampiran RAB, terlampir surat permohonan sumbangan beserta kwitansi yang dicap oleh sejumlah Instansi.
“Dengan ini kami memberanikan diri untuk mengajukan proposal pembangunan Masjid Nurul Huda yang berlokasi di desa cetak kidul RT III RW VI Kec. Rowokembu Kab. Wonopronggo Kab Pekalongan,” demikian yang tertulis dalam surat tersebut.
Surat itu turut dicap oleh kepala desa, panitia masjid, bahkan Camat.
Namun dari RAB, ternyata muncul beberapa keanehan yang ditemukan.
Diantaranya harga material yang dianggap tidak masuk akal.
Sebagai contoh, bata merah tertulis Rp800 ribu harga satuan, dengan kebutuhan 8000 biji, sehingga mencapai Rp6,4 milyar.
Ada juga genteng harga satuan Rp1,2 juta, dengan kebutuhan 5000 biji, sehingga totalnya Rp6 milyar.
Keanehan lain yang disorot, yakni jasa pekerja yang hanya memunculkan nominal sebesar Rp220 ribu.
Hal ini dianggap janggal dengan biaya material yang cukup besar.
“Salfok sama Ongkos Tukangnya,” kata @k1n4ko.
“Tukang nya sendirian nih? Tipes lah woy,” tambah @dennyanduk.
RAB tersebut diedarkan oleh seseorang dengan sasaran rumah-rumah warga.
Belakangan, hal itu dipastikan penipuan setelah ditemukan ketidakcocokan dari proposal tersebut.
Salah satunya terkait alamat Masjid beserta namanya.”Setelah dikonfirmasi melalui beberapa sumber yang berdomisili di sana, Alamat masjid tersebut jelas salah (fiktif). Jetak Kidul dan Rowokembu itu merupakan kelurahan yang berbeda.”
“Informan lain juga menyebutkan saat ini yang sedang ada kegiatan renovasi masjid Al-Huda bukan Nurul Huda. Ada masjid Nurul Huda tapi lokasinya bukan di Jetak Kidul tapi di Sokosari dan masuknya wilayah karanganyar.” tulis X @pekalongan_info, 19 November 2023.
Dalam postingan turut dipost ciri-ciri orang yang diduga menyebarkan proposal fiktif tersebut.
Terekam CCTV pelaku menggunakan jaket hitam dan berhelm memasuki lingkungan warga.
Akun tersebut turut menghimbau agar warga waspada dan selektif jika menerima proposal pembangunan seperti yang terjadi.
“Jangan terkecoh dengan lengkapnya isi proposal, lebih baik cek apakah isi proposalnya valid dan logis.” tambahnya.(suaramerdeka.com)