Jubir Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md Ruhut Sitompul merespons soal Anies Baswedan yang mengaku resah dengan fenomena orang dalam (Ordal). Ruhut menyebut Anies hanya bisa menunjuk orang lain, tapi tidak bisa menunjuk dirinya sendiri.
“Dan ini mengenai Ordal ini, ini mohon maaf, Anies ini hanya pintar menunjuk hidung orang lain. Tapi dia tidak belajar menunjuk hidungnya,” ujar Ruhut di Media Center Tim Pemenangan Nasional (TPN), Jalan Cemara 19, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/12/2023).
Ruhut mengatakan bahwa Anies juga tak lekat dari praktik Ordal. Hal itu, kata Ruhut, terjadi saat Anies menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan ada orang dekatnya yang menjadi TGUPP (Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan).
“Lupa waktu (Anies) jadi gubernur dengan apa, TGUPP. Lupa dia? Ordalnya dia itu, tim sukses dia semua itu di sana. Berapa banyak APBD untuk membayar gajinya. Itu fakta,” sebutnya.
Ruhut mengatakan Anies kerap melakukan apa hal yang dibicarakannya padahal itu negatif. Termasuk ketika Anies mempertanyakan soal HAM kala debat tersebut.
“Ya kurang apa peristiwa mengenai bagaimana dunia juga mengutuk kejadian pilgub waktu mengantarkan beliau menjadi gubernur, itu ngeri sekali. Ngeri banget kalau kata orang Betawi,” ucapnya.
Anies Singgung Orang Dalam
Sebelumnya, Anies Baswedan berbicara soal fenomena orang dalam di Indonesia. Anies menegaskan bahwa fenomena ini bisa merusak tatanan negeri ini.
“Fenomena ordal ini menyebalkan, di seluruh Indonesia kita menghadapi fenomena ordal (orang dalam). Mau ikut kesebelasan ada ordalnya, mau jadi guru ordal, mau masuk sekolah ada ordal, mau dapat tiket konser ada ordal, ada ordal di mana-mana yang membuat meritokratik nggak berjalan, yang membuat etika luntur,” kata Anies di panggung debat, Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/12).
Anies lantas bercerita soal fenomena orang dalam saat pengangkatan guru. Dia langsung mendengar keluhan ini dari guru.
“Beberapa waktu lalu, beberapa orang guru berjumpa dengan saya mengatakan, ‘Pak, di tempat kami pengangkatan guru-guru didasarkan ordal, kalau tidak ada ordal, nggak bisa jadi guru nggak bisa diangkat”. Lalu apa jawabannya, “Atasan saya bilang, wong yang di Jakarta saja pakai ordal kenapa kita yang di bawah nggak boleh pakai ordal’,” tuturnya.
Anies menyebut negara ini rusak akibat fenomena ordal. Menurutnya, fenomena ordal ini harus hilang.
“Negeri ini rusak apabila tatanan itu tidak hilang,” tegasnya.(detiknews.com)