Bangka, Kontrasmedia.com --Musyawarah dan mufakat dalam sebuah organisasi atau kelompok sangat penting untuk mengambil keputusan. Seperti menentukan Ketua, Sekretaris, Bendahara. Namun kalau tidak ditemukan kata mufakat jalan terbaik dengan sistim voting.
Akan tetapi sistim voting juga lebih demokrasi mengambil keputusan. Kondisi ini dilakukan POKJA WARTAWAN BANGKA menggunakan cara voting memilih Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
Sebelumnya ketua POKJA WARTAWAN BANGKA dinahkodai Suherman Saleh, akan tetapi pada tanggal 12 Oktober 2024 yang bersangkutan mengundurkan diri. Butuh ketua dalam menjalankan organisasi, POKJA WARTAWAN BANGKA gelar rapat sesuai TATA TERTIB.
Agenda rapat digelar POKJA WARTAWAN BANGKA untuk memilih Ketua baru berlangsung , Rabu ( 30/10/2024) sore di Warkop Kapso Sungailiat. Dimana sebanyak 18 anggota hadir guna memberikan hak suaranya.
Setelah melalui tahapan penyampaian pendapat terpilih sebagai ketua POKJA WARTAWAN BANGKA periode 2024 - 2027 saudara Ardam dengan perolehan 11 suara menggantikan Suherman Saleh ketua sebelumnya. Sedangkan jabatan Sekretaris Ibnu Wasisto, Bendahara Riski Yuliandri.
Dalam keterangan resminya usai pemilihan ketua POKJA WARTAWAN BANGKA Ardam mengatakan akan menjalankan organisasi berdasarkan TATA TERTIB yang sudah disepakati.
"Pertama yang harus kita lakukan membuat Pokja ini seperti keluarga, setelah itu melaksanakan tujuan didirikan Pokja sebagai wadah kordinasi bagi semua pemangku kepentingan berdasarkan TATA TERTIB yang sudah disepakati," ungkapnya.
Lebih lanjut Ardam menyampaikan bahwa keberadaan pokja ini bisa besinergi dengan semua pihak.
"Pokja ini sifatnya lentur saja artinya kita siap bersinergi kepada semua pihak baik pemerintah maupun diliuar pemerintah. Kalau istilah hidupkan organisasi tapi jangan lupa anggota juga harus hidup dari organisasi. Sederhananya pokja lebih mengedepankan terbuka kepada semua pihak, selagi tidak merugikan pokja atau negara ," ujarnya.
Masih kata Ardam POKJA WARTAWAN BANGKA baru terbentuk masih banyak harus dibenahi yang menjadi Pekerjaan Rumah ( PR ) . Seperti sarana sekretariat dan lainnya.
"Pokja Wartawan Bangka ini belum lama dibentuk, jadi masih banyak Pekerjaan Rumah yang harus diselesaikan. Kita belum punya sekretariat dan lainya, begitu juga nanti ada rekan - rekan wartawan ingin gabung tentunya kita tidak menutup diri. Bukan hanya itu hadirnya Pokja ini bukan menjadi pesaing bagi organisasi sejenis karena kita ini Kelompok. Istilahnya sama dengan pangguyuban," tutupnya.
(Jazz)